RadVoice Indonesia

RadVoice Indonesia

Jasa Public Relations dan Komunikasi

Amplify Your Voice

Tentang kami

RadVoice Indonesia is a Jakarta-based public relations and content writing agency. We specialize in crafting compelling narratives that highlight your brand’s unique value. Through a strategic collaboration, we shape messages that allow your audience to clearly understand the impact you can make in their lives. Every brand has stories of purpose and innovation that deserve to be heard. We ensure the audience relates to meaningful and relevant issues.

Website
http://www.radvoice.id
Industri
Jasa Public Relations dan Komunikasi
Ukuran perusahaan
2-10 karyawan
Kantor Pusat
Jakarta
Jenis
Perseroan Tertutup
Spesialisasi
Content Writing, Indonesia, Southeast Asia, Media Trip, Journalism, Blog Writing, SEO, Article Writing, Online Media, Copyediting, Translation, Press Release, Media Relations

Lokasi

Karyawan di RadVoice Indonesia

Update

  • RadVoice Indonesia membagikan ini

    Di era bisnis digital, blog bukan hanya soal promosi namun menciptakan koneksi yang tulus dan berarti dengan audiens Anda. Salah satu pendekatan yang efektif adalah menulis blog dari perspektif konsumen. Cara ini memungkinkan perusahaan lebih relatable sekaligus relevan bagi target pembaca. Bagaimana cara menerapkannya dengan baik? Simak tiga strategi berikut: 1. Pahami Pertanyaan dan Kebutuhan Konsumen Setiap konsumen memiliki kebutuhan unik yang memengaruhi keputusan mereka. Untuk mengetahui hal tersebut, fokuslah pada hal berikut: Pertanyaan yang sering diajukan konsumen: identifikasi isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka. Respon yang mendetail: menjawab pertanyaan konsumen secara mendalam menunjukkan bahwa perusahaan peduli. Semrush mencatat, respons seperti ini dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling percaya. Dialog interaktif: Jangan ragu meminta masukan dari konsumen. Tanyakan bagaimana mereka merasakan produk Anda atau inovasi apa yang mereka harapkan. 2. Jangan Lupakan Konsumen Internal Sering kali, fokus hanya tertuju pada konsumen eksternal, tetapi konsumen internal (seperti karyawan) juga berperan penting. Konsumen internal membantu memperkuat loyalitas dan budaya perusahaan. Blog yang mencerminkan apresiasi terhadap kedua pihak (internal dan eksternal) dapat membangun hubungan yang lebih solid, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Ketika menulis, pikirkan dampak tulisan Anda bagi kedua jenis konsumen ini. Keduanya berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis Anda. 3. Posisikan Diri Sebagai Pembaca Menulis blog bukan tentang seberapa banyak yang bisa Anda sampaikan, tetapi seberapa efektif pesan Anda diterima. Sederhana dan fokus: audiens menghargai tulisan yang lugas dengan bahasa yang mudah dipahami. Satu tema, satu pesan: jangan coba-coba mencakup terlalu banyak hal dalam satu artikel. Fokuskan pada satu sudut pandang untuk memudahkan pembaca memahami poin utama Anda. Belajar dari blog lain: membaca konten yang relevan membantu Anda memahami apa yang dicari pembaca dan bagaimana menyusun tulisan yang menarik. Kenapa Perspektif Konsumen Penting? Ketika Anda mampu menempatkan diri sebagai pembaca, Anda membuka peluang untuk membangun keterikatan emosional. Konsumen merasa lebih terhubung dengan isu atau solusi yang Anda tawarkan. Hasilnya? Meningkatkan engagement, kepercayaan, dan pada akhirnya traffic blog. Sumber: https://lnkd.in/gaixEdDv #RadVoice #DigitalMedia #DigitalMarketing #ContentCreator

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • RadVoice Indonesia membagikan ini

    Menulis Artikel Keuangan yang Mudah Dipahami dengan Jurnalis Bisnis Indonesia Feni Freycinetia Fitriani “Menulis artikel keuangan tidak berbeda dengan berita pada umumnya. “Meskipun sering kali berbentuk soft news, artikel finansial merupakan produk jurnalistik sehingga harus berpegang pada kaidah penulisan berita. “Beberapa narasumber yang dibutuhkan antara lain perencana keuangan (financial planner), analis, ekonom, regulator, atau direksi/komisaris lembaga keuangan.  sumber: https://lnkd.in/g8Y69tEm

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Di era bisnis digital, blog bukan hanya soal promosi namun menciptakan koneksi yang tulus dan berarti dengan audiens Anda. Salah satu pendekatan yang efektif adalah menulis blog dari perspektif konsumen. Cara ini memungkinkan perusahaan lebih relatable sekaligus relevan bagi target pembaca. Bagaimana cara menerapkannya dengan baik? Simak tiga strategi berikut: 1. Pahami Pertanyaan dan Kebutuhan Konsumen Setiap konsumen memiliki kebutuhan unik yang memengaruhi keputusan mereka. Untuk mengetahui hal tersebut, fokuslah pada hal berikut: Pertanyaan yang sering diajukan konsumen: identifikasi isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka. Respon yang mendetail: menjawab pertanyaan konsumen secara mendalam menunjukkan bahwa perusahaan peduli. Semrush mencatat, respons seperti ini dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling percaya. Dialog interaktif: Jangan ragu meminta masukan dari konsumen. Tanyakan bagaimana mereka merasakan produk Anda atau inovasi apa yang mereka harapkan. 2. Jangan Lupakan Konsumen Internal Sering kali, fokus hanya tertuju pada konsumen eksternal, tetapi konsumen internal (seperti karyawan) juga berperan penting. Konsumen internal membantu memperkuat loyalitas dan budaya perusahaan. Blog yang mencerminkan apresiasi terhadap kedua pihak (internal dan eksternal) dapat membangun hubungan yang lebih solid, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Ketika menulis, pikirkan dampak tulisan Anda bagi kedua jenis konsumen ini. Keduanya berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis Anda. 3. Posisikan Diri Sebagai Pembaca Menulis blog bukan tentang seberapa banyak yang bisa Anda sampaikan, tetapi seberapa efektif pesan Anda diterima. Sederhana dan fokus: audiens menghargai tulisan yang lugas dengan bahasa yang mudah dipahami. Satu tema, satu pesan: jangan coba-coba mencakup terlalu banyak hal dalam satu artikel. Fokuskan pada satu sudut pandang untuk memudahkan pembaca memahami poin utama Anda. Belajar dari blog lain: membaca konten yang relevan membantu Anda memahami apa yang dicari pembaca dan bagaimana menyusun tulisan yang menarik. Kenapa Perspektif Konsumen Penting? Ketika Anda mampu menempatkan diri sebagai pembaca, Anda membuka peluang untuk membangun keterikatan emosional. Konsumen merasa lebih terhubung dengan isu atau solusi yang Anda tawarkan. Hasilnya? Meningkatkan engagement, kepercayaan, dan pada akhirnya traffic blog. Sumber: https://lnkd.in/gaixEdDv #RadVoice #DigitalMedia #DigitalMarketing #ContentCreator

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Menulis Artikel Keuangan yang Mudah Dipahami dengan Jurnalis Bisnis Indonesia Feni Freycinetia Fitriani “Menulis artikel keuangan tidak berbeda dengan berita pada umumnya. “Meskipun sering kali berbentuk soft news, artikel finansial merupakan produk jurnalistik sehingga harus berpegang pada kaidah penulisan berita. “Beberapa narasumber yang dibutuhkan antara lain perencana keuangan (financial planner), analis, ekonom, regulator, atau direksi/komisaris lembaga keuangan.  sumber: https://lnkd.in/g8Y69tEm

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Dalam era digital ini, media sosial telah menjadi elemen penting dalam dunia humas (PR). Asti Candramaya P., seorang konsultan senior di Imogen Public Relations, membagikan pengalamannya tentang bagaimana media sosial tidak hanya memperluas jangkauan PR, tetapi juga menjadi alat untuk membangun personal branding dan koneksi profesional. Sebagai seorang praktisi PR yang memulai karier sejak 2016, Asti telah menyaksikan transformasi signifikan dalam industri ini. "PR tidak lagi hanya tentang media tradisional, tetapi juga melibatkan media sosial yang perlu dieksplorasi oleh praktisi PR," ungkapnya. Keberaniannya untuk belajar dan memanfaatkan media sosial, terutama melalui akun TikTok-nya @c_asti yang memiliki lebih dari 120 ribu pengikut, telah membuka banyak peluang baru. Asti memanfaatkan media sosial sebagai wadah kreatif untuk memperluas wawasan tentang branding sekaligus membangun koneksi dengan para pemilik brand. Ia percaya bahwa media sosial adalah alat untuk tetap relevan dan berkembang dalam industri yang terus berubah. "Kalau saya tidak cepat-cepat belajar soal medsos, mungkin saya akan jadi PR yang ‘jadul’ dan stagnan," katanya. Namun, Asti juga menekankan pentingnya menjaga batasan antara pekerjaan profesional dan media sosial. Ia memilih untuk tidak membagikan informasi pekerjaan yang bersifat pribadi atau rahasia. "Tetap set boundaries adalah kunci, apalagi dengan pengguna media sosial yang kini sangat vokal dan kritis," pesan Asti. Sebagai seorang content creator sekaligus konsultan PR, ia juga memiliki pandangan unik tentang manajemen key opinion leaders (KOL). Pengalamannya sebagai content creator membantu memahami ekspektasi antara klien dan KOL, serta memberikan wawasan kreatif yang bermanfaat dalam pekerjaannya. Tips dari Asti Candramaya untuk Praktisi Humas yang Ingin Mengadopsi Media Sosial: 1. Belajar dan Eksplorasi: Jangan ragu untuk mempelajari media sosial, bahkan jika Anda baru mulai. 2. Jaga Batasan: Pisahkan konten media sosial dengan informasi pekerjaan yang bersifat rahasia. 3. Manfaatkan Media Sosial untuk Personal Branding: Bangun citra diri yang profesional untuk membuka peluang baru. 4. Jadikan Wadah Kreatif: Media sosial dapat menjadi ruang untuk berlatih kreativitas, yang penting dalam dunia PR saat ini. Pengalaman Asti menunjukkan bahwa keberanian untuk beradaptasi dengan perubahan dapat membawa kesuksesan yang lebih besar. Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jembatan untuk inovasi dalam dunia humas. Mari jadikan ini inspirasi untuk terus berkembang di era digital! #RadVoice #DigitalMedia #PublicRelations #ContentCreator

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Mengapa Perlu Menyiapkan Daftar Pertanyaan Sebelum Wawancara Narasumber? Mempersiapkan pertanyaan sebelum wawancara adalah langkah penting yang sering dianggap sepele. Berikut tiga alasan mengapa ini wajib dilakukan: 1. Mengatur Arah Pembicaraan Dengan pertanyaan yang sudah tersusun, Anda dapat menjaga fokus diskusi dan tidak kehilangan arah. Mulailah dengan pertanyaan sederhana, lalu lanjutkan ke yang lebih kompleks untuk menggali lebih dalam. 2. Memaksimalkan Kedalaman Pembahasan Proses menyusun pertanyaan mendorong Anda untuk melakukan riset terlebih dahulu. Pemahaman ini membantu menciptakan wawancara yang alami dan mendalam, sekaligus memberikan kutipan-kutipan yang relevan untuk tulisan Anda. 3. Mengurutkan Prioritas Informasi Dengan daftar pertanyaan, Anda bisa memastikan semua informasi penting tersampaikan, meskipun waktu terbatas. Jika diperlukan, fleksibilitas tetap penting untuk menyesuaikan diskusi tanpa keluar dari tujuan. Menyiapkan pertanyaan bukan hanya soal efisiensi, tapi juga menunjukkan profesionalisme Anda kepada narasumber. Bagaimana biasanya Anda mempersiapkan wawancara? #RadVoice #Narasumber #Interview #TipsAndTrick

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Bagaimana proses Anda dalam membuat laporan berbasis data? “Proses untuk laporan artikel berbasis data biasanya dimulai melalui dua cara. “Pertama, menggali tren data, yakni dengan melihat kenaikan atau penurunan dari suatu data, proporsi sebuah variabel (dominan atau minoritas), maupun menemukan anomali. “Kedua, mencari data yang relevan dengan isu aktual. Misalnya, mencari keterkaitan antara penutupan operasional Gojek di Vietnam-Thailand dan data pangsa pasarnya di kedua negara tersebut. baca selengkapnya: https://lnkd.in/gv3jgvwT

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Bagi Yosafat Kurniawan, seorang desainer fashion dengan lebih dari 14 tahun pengalaman, media bukan hanya sekadar kanal promosi, tetapi juga mitra penting dalam menyampaikan cerita di balik karyanya. Dalam wawancara bersama RadVoice Indonesia, Yosafat berbagi pandangannya tentang cara menjalin hubungan efektif dengan media, sekaligus tips yang relevan bagi desainer atau profesional lainnya. Kejujuran adalah Kunci Menurut Yosafat, kejujuran dalam menyampaikan cerita di balik koleksi sangat penting. Ketulusan desainer terhadap karyanya tercermin dalam komunikasi mereka dengan media. "Ketika kamu tidak jujur atau tidak mencintai koleksimu, itu terlihat jelas," ujarnya. Cerita yang Memikat Setiap koleksi yang dihasilkan Yosafat selalu memiliki cerita di baliknya. Baginya, cerita yang emosional dan menarik lebih memikat daripada sekadar detail teknis. “Sebuah koleksi adalah sebuah cerita. Ketika kamu dapat menyampaikan cerita itu dengan kuat, media dan publik akan lebih mudah terhubung,” tambahnya. Visual yang Menonjol Visual menjadi elemen penting untuk menarik perhatian media. Yosafat mencontohkan bagaimana merek seperti Uniqlo membuat produk sederhana menjadi menarik melalui kolaborasi dan presentasi yang kreatif. Hal serupa juga diterapkan dalam koleksi yang ia hadirkan di Jakarta Fashion Week hingga mencuri perhatian media seperti Vogue Italia. Terbuka pada Masukan Yosafat menekankan pentingnya keterbukaan terhadap saran media. Masukan tersebut, katanya, merupakan bagian dari proses belajar yang membantu desainer terus berkembang. Press Release yang Menginspirasi Press release bukan sekadar informasi teknis, tetapi harus mampu mengomunikasikan inspirasi dan emosi di balik koleksi. Yosafat menyarankan untuk fokus pada cerita yang mampu menciptakan keterikatan emosional, alih-alih hanya menjelaskan detail produksi. Interaksi Langsung dengan Media Yosafat juga tidak segan berinteraksi langsung dengan media, termasuk menjawab pertanyaan menantang. Menurutnya, diskusi semacam itu memberi peluang untuk lebih menjelaskan visi yang ia miliki, seolah-olah “mempertahankan tesis”. Kesimpulan Dari pengalaman Yosafat, kita belajar bahwa membangun hubungan dengan media memerlukan kejujuran, kemampuan menceritakan kisah menarik, dan kesiapan menerima masukan. Ditambah dengan visual yang kuat dan komunikasi yang inspiratif, seorang profesional dapat menciptakan hubungan strategis dengan media yang mendukung kesuksesan mereka. Gunakan tips ini sebagai panduan untuk menyampaikan cerita Anda sendiri. Setiap karya memiliki cerita, dan ketika diceritakan dengan cara yang menarik, audiens—baik media maupun publik—akan lebih mudah terhubung.

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Bagaimana Anda mengukur impact komunikasi, khususnya dalam media relations? “Kalau mengukur impact komunikasi dan specifically itu media relations, saya lebih menyasar pada qualitative metrics (metrik kualitatif). “Jadi, mostly yang saya lihat itu, pertama, bagaimana persepsi media terhadap kami." “Jadi, nomor satu yang benar adalah persepsinya dulu. Kedua, adalah trust level-nya, mereka percaya atau tidak sama kami." baca selengkapnya di: https://lnkd.in/gAcTg4BR

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Dalam dunia Public Relations, membangun hubungan yang baik dengan media adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Salah satu alat utama untuk mencapai hal ini adalah media kit atau press kit. Media kit berfungsi sebagai dokumen yang memuat informasi penting tentang perusahaan Anda, mulai dari visi, misi, perjalanan bisnis, hingga informasi terbaru tentang produk atau layanan Anda. Dokumen ini menjadi rujukan utama media dalam menyusun berita. Panduan Membuat Media Kit yang Efektif 1. Pastikan Informasi Baru dan Akurat Informasi yang usang atau tidak relevan dapat merusak kredibilitas perusahaan. Gunakan data terbaru, termasuk statistik, dan pastikan setiap informasi mudah dipahami serta sesuai dengan nilai-nilai perusahaan. 2. Sediakan Data Visual Berkualitas Tinggi Pastikan logo, foto, dan video memiliki resolusi tinggi. Hindari kesalahan seperti logo kecil atau foto buram yang dapat menurunkan kesan profesionalitas. 3. Gunakan Desain yang Ramah Pembaca Desain layout yang terstruktur rapi membantu pembaca memahami informasi dengan mudah. Hindari tampilan yang serampangan, karena hal ini dapat mengurangi efektivitas media kit Anda. 4. Berikan Informasi yang Relevan Sertakan hanya informasi yang benar-benar penting. Jika ada peluncuran produk, tambahkan press release terbaru sebagai bagian dari media kit. 5. Tampilkan Profil Individu Berpengaruh Cerita tentang para pendiri atau tokoh kunci perusahaan memberikan sentuhan personal yang menarik bagi media dan mitra bisnis. Profil ini dapat mencakup latar belakang mereka dan tautan ke akun media sosial profesional. Kesimpulan Media kit adalah elemen penting dalam strategi PR yang membantu perusahaan membangun hubungan baik dengan media dan publik. Dengan menyusun media kit secara strategis, Anda tidak hanya memberikan kemudahan bagi media, tetapi juga memperkuat branding dan reputasi perusahaan Anda. #RadVoice #PublicRelations #PR #MediaKit #Media

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini

Halaman serupa