2 Segitiga Api: aplikasi pada Furnace & Boiler
Pembakaran merupakan reaksi oksidasi exothermic yang terjadi pada suhu tinggi, secara mendasar memerlukan:
A. SEGITIGA API Pertama: unsur utama reaksi pembakaran, memerlukan
udara (pengoksidasi), fuel (yang dioksidasi), Temperature yang cukup sebagai syarat reaksi untuk fuel tertentu
1.fuel : pressure controller menentukan laju fuel masuk ke furnace
2.udara : setelah respons fuel maka draft control supply udara dan oxygen trim control harus dapat menyesuaikan agar bagaimana pembakaran baik yang dibuktikan dengan mampu tidaknya boiler merespon steam load pada set pressure
3.temperature : furnace temperature yang optimum yang akan diterangkan Kembali pada segitiga api kedua selanjutnya
B. SEGITIGA PEMBAKARAN Kedua: Efisiensi Pembakaran membutuhkan:
Time : residence time untuk complete combustion
Temperature : yang cukup sebagai syarat reaksi untuk fuel tertentu
Turbulence : pencampuran yang baik dari Segitiga Api pertama tadi: unsur udara, fuel, temperature
Pada solid fuel boiler, perlu diperhatikan:
1.time: residence time: min. Waktu untuk terbakar habis: ditentukan oleh area grate & volume ruang bakar yang cukup, berkaitan dengan maximum grate heat release rate dari fuel tertentu: tiap OEM memberikan angka yang berbeda untuk ini (misal untuk desain OEM tertentu max 0.6MW/m2 untuk mixed biomass tertentu) dibuktikan dengan mutu akhir abu yang sempurna terbakar & minimum unburnt: misal pada akhir grate sudah cukup terbentuk area barisan abu tanpa 🔥api (contoh case: chain grate)
2.temperature: temperature furnace untuk kesinambungan pembakaran & laju serapan panas ke water/steam berdasar load konsumsi steam (misal diperhatikan pada load tertentu diperhatikan sustained combustion pada suhu 900’C di furnace: tergantung peletakan temperature transmitternya), ini juga ditentukan oleh factor berikutnya yaitu turbulence
3.turbulence: agitasi dari dorongan primary & secondary fan, beserta mekanisme grate harus mampu merespon agar fuelnya tercampur, terbolak/balik, (misal statonary grate maka operator rutin menggaruk posisi fuel yang menumpuk belum terbakar di atas grate, atau pada grate mekanis: laju dari grate disesuaikan, atau pada fluidized bed: turbulensi bed pasir & fuel sangat berpengaruh pada kontinuitas pembakaran)