Realisasi Pendapatan APBN Di Jatim Capai 73,58 % (Surabaya) Kinerja ekonomi yang positif di Provinsi Jawa Timur, terungkap dari hasil kinerja APBN yang tercatat di Kementerian Keuangan Regional Jawa Timur hingga Oktober 2024. Perekonomian Jawa Timur tercatat tumbuh sebesar 4,91 %, didorong oleh permintaan ekspor yang semakin tinggi. Berdasarkan data perdagangan internasional bulan September 2024, ekspor mengalami kenaikan signifikan sebesar 14,95 % dengan nilai mencapai US$ 2,16 miliar. Pada sektor Pendapatan Negara, realisasi pendapatan di wilayah Jawa Timur mencapai Rp 211,64 triliun, yang setara dengan 73,58 % dari target Rp 287,6 triliun. Penerimaan perpajakan berkontribusi sebesar Rp 204,88 triliun atau 72,62 % dari target. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat melebihi target dengan mencapai 122,63 % atau Rp 6,75 triliun, dibandingkan target Rp 5,5 triliun. Dari sisi penerimaan perpajakan, kontribusi terbesar berasal dari kanwil Pajak yang mencatatkan Rp 96,96 triliun atau 74,51 % dari target. Sedangkan kanwil Bea Cukai yang mencapai Rp 107,93 triliun atau 71,01 % dari target. Pemerintah juga mencatatkan peningkatan dalam realisasi insentif fiskal yang mencapai Rp 695,45 miliar, atau naik 67,98 % dibandingkan periode sebelumnya. Insentif fiskal ini difokuskan untuk meningkatkan efisiensi anggaran daerah, mengendalikan inflasi, serta mendukung pembangunan infrastruktur dan program sosial. Kabupaten Mojokerto, Kota Madiun, dan Kabupaten Lamongan menjadi penerima terbesar dari insentif fiskal tersebut. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur, Didyk Choirul menyatakan bahwa transfer ke daerah telah memberikan manfaat signifikan bagi daerah-daerah penerima, dengan berbagai output yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. “Transfer ke Daerah, telah memberi manfaat dari penyalurannya dengan banyak output yang dihasilkan, yang tentu ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah,” ungkap Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur, Didyk Choiroel yang dikutip pada Rabu (27/11). Selain itu, anggaran untuk berbagai sektor pembangunan di Jawa Timur juga terlihat signifikan. Hingga Oktober 2024, alokasi Dana Transfer Ke Daerah (TKD) untuk pembangunan infrastruktur di antaranya untuk jalan sebesar Rp740,57 miliar, irigasi Rp 135,30 miliar, air minum Rp 243,61 miliar, dan pertanian Rp 217,43 miliar. Sektor pendidikan juga mendapat perhatian dengan alokasi sebesar Rp 1,06 triliun untuk pembangunan fasilitas pendidikan, rehabilitasi sekolah, serta pengadaan peralatan praktik. (Rp) https://bit.ly/sfcnews #sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #kanwilpajak #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance