World Resources Institute (WRI) Indonesia

On the morning of the last Monday of this month, February 24th, a successful workshop was held by the Coordinating Ministry for Food Affairs, Indonesia NPAP, and SecondMuse to explore how we can collaborate to address plastic waste leakage in Indonesia. This forum has brought us one step closer to identifying innovative financing solutions to support plastic waste management.    One of the biggest challenges in addressing plastic waste leakage is the scale of funding required. To achieve the target by 2040, an investment of at least USD 18 billion is needed between 2017 and 2040, along with an annual operational fund of up to USD 1 billion. However, the government’s budget for waste management currently accounts for only around 0.5-3 percent of the total Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD).     Several key takeaways from this workshop include:  -The government cannot tackle the plastic waste issue alone.  -There is an urgent need to explore alternative financing innovations to address plastic waste management.  -Plastic credits may serve as one of the available options for closing the financing gaps in plastic collection and recycling—however, it may also pose several risks, which is why it should be properly regulated.  -Providing full support and funding for waste banks and Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) can enhance their collection capacities and improve plastic waste management.    A sincere thank you to the Coordinating Ministry for Food Affairs, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (The Ministry of Environment/The Environmental Control Agency), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas RI, Embassy of Canada in Indonesia and Timor-Leste | Ambassade du Canada en Indonésie et au Timor-Leste, Embassy of Norway to Indonesia and ASEAN, Embassy of Denmark in Indonesia and ASEAN, Dutch Embassy Indonesia, Australian Embassy, Indonesia, Embassy of Japan, U.S. Embassy Jakarta, Asian Development Bank (ADB), KfW, GIZ Indonesia & ASEAN, Alliance to End Plastic Waste, Global Green Growth Institute, ERIA: Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, PCX Solutions, PCX, GoTo Impact Foundation, PT Bank Jago Tbk, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), and World Resources Institute (WRI) Indonesia as the secretariat of Indonesia NPAP for their invaluable insights, which have contributed to making this forum even more impactful.    #IndonesiaNPAP 

🌏 DYK? Indonesia's coastline (54,716 km) is more than double that of Australia (25,760 km)! With such large coastline comes a suite of shared challenges and opportunities in marine protection, conservation and management. How can these two different island nations work together to support sustainable development of their ocean and coasts? 🤝 🌊 💡 KONEKSI – Australia-Indonesia Knowledge Partnership Platform is a collaborative initiative supported by the Governments of Australia and Indonesia, which promotes equitable knowledge partnerships and leverages local knowledge to address socio-economic challenges. 🤝 Through these partnerships, the program can develop an evidence-base, build capacity and implement practical solutions to these shared challenges. World Resources Institute (WRI) Indonesia is leading projects in the Nusa Tenggara Barat and Riau provinces. Last week, Jordan G. from the Global Ocean Accounts Partnership (GOAP) Secretariat met with WRI Indonesia to discuss how #OceanAccounts can compile social, economic and environmental data 📉 🔍 to develop the evidence-base needed for decision-making. 👏 Thank you to the team at WRI Indonesia: Rocky P., Citra Septiani, S.Si., M.Res, Dominika Wara Christiana and others for your important work. 🔗 Learn more about KONEKSI: https://lnkd.in/g3QuUv_S #OceanAccounts #SustainableDevelopment #ResearchPartnership #IndonesiaAustralia #UNSW #KONEKSI

Selamat Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains! 👩🔬 Perempuan memiliki peran penting dalam penelitian yang berdampak bagi masyarakat luas. Namun, partisipasi mereka di bidang STEM masih belum setara—hanya 33,3% dari total peneliti yang merupakan perempuan. Agar sains lebih inklusif, kita bisa mulai dengan: 🔬 Meningkatkan visibilitas ilmuwan perempuan 📚 Menyediakan pendidikan yang setara dan interaktif 💼 Menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif WRI Indonesia turut mendukung kontribusi perempuan di dunia penelitian, salah satunya lewat artikel Wawasan. Untuk memperingati hari ini, mari intip perspektif para peneliti perempuan kami dengan membaca beberapa artikel berikut! Bersama, kita wujudkan dunia sains yang lebih setara. #InternationalDayofWomenAndGirlsInScience

Pada 4 Februari 2024, Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi dan tim bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq beserta pejabat terkait. Pertemuan di kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) ini membahas beberapa isu strategis, termasuk potensi dukungan WRI Indonesia untuk KLH dan peluang kolaborasi terkait integrasi data lingkungan, pengelolaan sampah plastik, air, dan perubahan iklim. Apa saja poin penting dari diskusi ini? Yuk, simak selengkapnya dalam unggahan berikut!

Sejak masa pemilu, Presiden Prabowo Subianto telah mengenalkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menargetkan ibu hamil dan menyusui, balita, serta siswa sekolah. Namun, sejak dilaksanakan pada awal tahun ini, bermunculan isu terkait potensi makanan dan nutrisi yang terbuang akibat makanan yang tidak dihabiskan dan menjadi sampah. Sebulan berjalannya program MBG, terlihat adanya potensi tambahan sampah pangan yang signifikan, baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Dari sisi konsumsi, potensi sisa makanan terjadi karena makanan bergizi yang disajikan cenderung berbeda dengan yang biasa dikonsumsi siswa di rumah. Oleh karena itu, Romauli Panggabean, Hosiana Simamora, Peter Xandya Rudyan, Bergita Gusti Lipu, dan Lidia Prima dari tim KSPL memaparkan beberapa solusi untuk mengurangi jumlah makanan yang terbuang sehingga target pemenuhan nutrisi lewat program MBG dapat tercapai. Simak artikelnya dalam tautan berikut: https://lnkd.in/gNFet_yT

Anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah ditetapkan sebesar Rp 71 triliun melalui RUU APBN 2025. Program ini diharapkan memberikan beberapa dampak positif bagi peningkatan asupan nutrisi siswa dan mendorong mereka untuk belajar lebih berkualitas, mengurangi angka absensi, dan meningkatkan prestasi para peserta didik. Dalam waktu yang berdekatan dengan penetapan anggaran MBG tersebut, Presiden juga menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal untuk mendukung pengembangan potensi sumber pangan sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing serta peningkatan konsumsi pangan lokal. Merespons hal tersebut, artikel terbaru yang ditulis Romauli Panggabean, Knowledge Generation Lead dari Koalisi Sistem Pangan Lestari, menjelaskan enam langkah strategis dalam mengoptimalkan pangan lokal dalam program MBG. Simak artikelnya dalam tautan berikut: https://lnkd.in/grsjbFVg

Jababeka Infrastruktur successfully hosted the "Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building" workshop at Antero Hotel, Jababeka. This 2-day workshop aimed to empower participants with the tools and knowledge to map emissions and develop decarbonization strategies, aligning with Jababeka’s goal of achieving Net Zero Emissions. Key highlights: ✅ Insightful sessions on Net Zero Foundations, Emission Mapping & Accounting, and Decarbonization Strategies for industrial estates. ✅ Hands-on workshops enabling participants to devise actionable decarbonization solutions like waste-to-energy, zero waste to landfill, and solar farming. ✅ Focus on natural-based solutions for carbon neutrality, including mangrove planting and expanding green spaces within the industrial zone. With support from World Resources Institute (WRI) Indonesia and active collaboration across PT Jababeka Tbk, this event marks a significant step towards building a more sustainable and environmentally responsible industrial future. #Sustainability #NetZero #Decarbonization #IndustrialInnovation #EmissionMapping #GreenFuture #Jababeka #WRIIndonesia #ClimateAction #IndustrialEstate #SustainableDevelopment

Pada acara 6th Greater Mekong Subregion (GMS) Environmental Ministry Meeting (EMM) di Phnom Penh, Kamboja tahun lalu, Dewi Ratna Sari selaku Nature-based Solutions Manager diundang untuk mewakili WRI Indonesia. Dalam kesempatan ini, Dewi diundang sebagai pembicara dalam 3 sesi yang membahas: 💡 Innovative climate and disaster risk financing instruments 🌳 NbS - Transforming development by maximizing nature-people-climate synergies 💰 Innovative financing for sustainability Mari simak poin penting dari sesi-sesi tersebut dalam unggahan berikut!

Hai, Kawan! Pada tanggal 12 September 2024 lalu, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan WRI Indonesia menyelenggarakan kegiatan “Soft Launching Platform Monitoring dan Informasi Ekosistem Kendaraan Listrik dan Pemaparan Potensi Investasi untuk Pengembangan Transportasi Berkelanjutan Menuju Bali Emisi Nol Bersih 2045”. Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan membahas pengembangan platform Pengawasan dan Informasi Ekosistem Kendaraan Listrik, serta mendiskusikan potensi investasi untuk pengembangan transportasi berkelanjutan menuju target Bali Emisi Nol Bersih 2045. Simak liputan acara selengkapnya di YouTube WRI Indonesia! #BaliEmisiNolBersih204em

Pada November 2024 lalu, WRI Indonesia bersama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan CDP Indonesia menggelar diskusi terkait upaya dekarbonisasi kelapa sawit di Indonesia. Dengan menggali perspektif pasar dan investasi, stakeholder yang terlibat membahas langkah konkret menuju dekarbonisasi, termasuk inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target emisi nol bersih. Tonton video recap Diskusi Dekarbonisasi Kelapa Sawit: Menggali Perspektif Pasar dan Investasi di Indonesia pada tautan berikut ini https://lnkd.in/gCZ92Rqr